Header Ads

Soal Wisata Halal di Bali, Menpar Arief Yahya: Tak Perlu!

https: img-k.okeinfo.net content 2019 02 27 406 2023524 soal-wisata-halal-di-bali-menpar-arief-yahya-tak-perlu-Yf7SMrPz51.JPG 

Agen Poker Online - Baru-baru ini Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno mengusulkan pengembangan wisata halal di Bali . Hal ini pun menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Bali tak perlu branding pariwisata halal. Sebab menurutnya, posisi Bali sebagai destinasi wisata sudah sangat kuat dari sisi budaya sejak dulu.

"Bali itu kita secara umum basisnya budaya. Di belakang budaya ada filosofinya Tri Hita Karana. Yang telah terjadi sekarang itu sudah sangat kuat. 

Itu yang harus dipertahankan dan dikembangkan," jelas Arief Yahya saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Selasa, 26 Februari 2019, dilansir Agen Poker Online.



MKV Poker - Agen Poker Online dengan menggunakan uang asli Terbaik dan Terpercaya di Indonesia.
[ BONUS DEPOSIT 10% untuk semua member MKV POKER dengan Minimal Deposit sebesar Rp. 20.000,- ]


Filosofi Tri Hita Karana yang dimaksud adalah pelestarian budaya, lingkungan, dan sesama manusia di Pulau Dewata. 

Dengan budaya yang ada saat ini, Bali sudah menjadi tujuan wisata kelas atas dunia. Maka tanpa branding wisata halal, posisi Bali sudah kuat. Perlu diketahui, Bali menjadi penyumbang wisatawan mancanegara terbesar untuk Indonesia.  


"Kalau mau berdebat, Itu sudah terbukti menempatkan bali sebagai destinasi kelas atas dunia. Jadi positioning Bali sebagai Tri Hita Karana sudah kuat, maka tidak perlu ada sertifikasi halal. Kalau Lombok, Aceh, dan Sumbar beda," kata Menpar Arief. 

Wisata halal di Indonesia sendiri telah dikembangkan di tiga daerah, yakni Lombok, Sumatera Barat, dan Aceh. 

Lombok telah menerima penghargaan sebagai destinasi halal terbaik di dunia sejak 2015. Sedangkan Aceh telah lama dikenal sebagai Serambi Makkah dan memiliki sejarah kuat bagi masuknya Islam ke Indonesia. 

Tidak ada komentar