Kabar Gembira, di Bunaken akan Ada Taman Mangrove dan Pulau Warna-warni
Agen Poker Online - BALAI Taman Nasional Bunaken (BTNB) berencana akan mengembangkan wisata alam baru selain di perairan Bunaken. Pengembangan wisata alam rencananya akan dilakukan di Pulau Mantehage, Pulau Manado Tua dan Pulau Nain.
Kepala BTNB, Farianna Prabandari, mengatakan dalam implementasi pengembangannya, Pulau Mantehage bertema Mangrove Park, Pulau Manado Tua dengan tema wisata pendakian dan wisata pendidikan, sementara Pulau Nain sebagai pulau warna-warni.
"Di Pulau Manado Tua terdapat satwa endemik Sulawesi, Macaca nigra, Tarsius dan Kus-Kus atau Phalanger sp," ujar Kepala BTNB, Fariana Prabandari, Senin (18/2/2019).
Adapun Pulau Mantehage menurut Prabandari akan dikembangkan sebagai Mangrove Park Mantehage Island dan pusat informasi serta penelitian. Pengembangan Mantehage mendukung diversifikasi destinasi unggulan selain Pulau Bunaken.
"Masyarakat dapat menjadi bagian penting penggerak ekonomi melalui wisata alam dalam bentuk berkeliling pulau dengan katinting, wisata susur mangrove, wisata keliling desa, pengamatan burung, pengamatan paniki, lumba-lumba, dan pengamatan ular," jelas Prabandari, dilansir Agen Poker Online.
Kepala BTNB, Farianna Prabandari, mengatakan dalam implementasi pengembangannya, Pulau Mantehage bertema Mangrove Park, Pulau Manado Tua dengan tema wisata pendakian dan wisata pendidikan, sementara Pulau Nain sebagai pulau warna-warni.
"Di Pulau Manado Tua terdapat satwa endemik Sulawesi, Macaca nigra, Tarsius dan Kus-Kus atau Phalanger sp," ujar Kepala BTNB, Fariana Prabandari, Senin (18/2/2019).
Adapun Pulau Mantehage menurut Prabandari akan dikembangkan sebagai Mangrove Park Mantehage Island dan pusat informasi serta penelitian. Pengembangan Mantehage mendukung diversifikasi destinasi unggulan selain Pulau Bunaken.
"Masyarakat dapat menjadi bagian penting penggerak ekonomi melalui wisata alam dalam bentuk berkeliling pulau dengan katinting, wisata susur mangrove, wisata keliling desa, pengamatan burung, pengamatan paniki, lumba-lumba, dan pengamatan ular," jelas Prabandari, dilansir Agen Poker Online.
Sedangkan di Pulau Nain menurut Prabandari memiliki keunikan di mana terdapat masyarakat Bajo yang tinggal di atas air.
Hal ini tentu saja
merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga diharapkan
Pulau Nain akan menjadi pulau warna-warni untuk bagian destinasi utama
pulau tersebut.
Selain itu juga, banyak hal yang bisa ditawarkan di Pulau Nain,
antara lain wisata keliling kampung, wisata kuliner, wisata edukasi,
wisata kegiatan nelayan tradisional, wisata bertanam rumput laut dan
dengan dipaketkan dalam wisata pasir timbul (bungin) yang sudah kesohor.
MKV Poker - Agen Poker Online dengan menggunakan uang asli Terbaik dan Terpercaya di Indonesia.
[ BONUS DEPOSIT 10% untuk semua member MKV POKER dengan Minimal Deposit sebesar Rp. 20.000,- ]
"Kami bercita-cita Pulau Nain akan menjadi salah satu destinasi
wisata yang berkembang dengan sektor perikanan dan rumput laut sebagai
unggulannya," tambah Prabandari.
Lebih lanjut Prabandari mengatakan bahwa pengembangan wisata
tersebut akan dikomunikasikan dan terintegrasi dengan pengembangan
wilayah pada Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi
Utara.
Rencana BTNB tersebut mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI
yang sedang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka Reses Masa
Sidang III tahun 2018 - 2019, di Manado dengan didampingi oleh Ditjen
Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE), Wiratno.
"Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Balai Taman
Nasional Bunaken, utamanya dalam pengembangan wisata alam yang tidak
hanya Pulau Bunaken, tetapi dengan mendiversifikasi produk destinasi
unggulan lainnya di Pulau Mantehage dan Pulau Manado Tua," jelas Ketua
Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo.
Bahkan menurut Prabowo, Komisi IV DPR RI akan mendorong alokasi
tambahan anggaran untuk Balai Taman Nasional Bunaken tahun ini untuk
pengadaan kapal subsea dalam rangka optimalisasi pelayanan pengunjung
dan wisata pendidikan konservasi bagi anak-anak disekitar kawasan Taman
Nasional Bunaken.
Dalam kunjungan tersebut rombongan Komisi IV DPR RI dan undangan
yang hadir melakukan penaman karang dengan metode rangka laba-laba yang
diadopsi dari Mars.
Metode ini diyakini lebih praktis dan kesempatan
tumbuh karang lebih baik, sebagaimana yang pernah dilakukan di Pulau
Baddi dan Pulau Bontosua Sulawesi Selatan.
Post a Comment